Pengertian Massa Jenis |
Jika kamu melihat kapas yang bermassa 1 kg dan batu bermassa 1 kg, apa ada di benakmu? pertanyaanmu mungkin, mengapa volume kapas lebih besar dari volume batu? kalau kita telusuri perbandingan massa dan volume benda adalah tetap.
Massa Jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda Secara matematis dapat dirumuskan :
dimana p
| = massa jenis zat (kg/m3) |
m
| = massa zat (kg) |
V
| = Volume zat (m3) |
Satuan massa jenis berdasarkan Sistem |
Internasional(SI) adalah kg/m3
|
1000 kg/m3 = 1 g/cm3
|
|
| |
Karakteristik Zat |
Tabel. Massa jenis beberapa zat
No
|
|
|
1
|
Emas
|
19.300
|
2
|
Raksa
|
13.600
|
3
|
Tembaga
|
8.920
|
4
|
Aluminium
|
2.700
|
5
|
Air
|
1.000
|
6
|
Es
|
920
|
7
|
Alkohol
|
810
|
8
|
Gas Oksigen
|
1,43
|
9
|
Udara (suhu 270C)
|
1,29
|
10
|
Gas Hidrogen
|
0,0899
|
Massa jenis zat tidak bergantung pada jumlah zat, sedikit atau banyak jumlah zat, massa jenisnya tetap. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat.
Jika satu liter air , satu liter minyak tanah, dan satu liter oli masing-masing di timbang akan diperoleh massa yang berbeda.
|
| |
Mengukur Massa Jenis |
Massa jenis benda dapat kita tentukan dengan cara mengukur volume benda dan massa benda. Sebagai contoh apabila kalian ingin mengukur massa jenis sebuah batu. Timbanglah massa batu dengan menggunakan neraca, kemudian mencari volume batu dengan menggunakan gelas ukur yang sudah berisi air. Seperti pada contoh di atas.
|
| |
Perubahan Wujud Zat |
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.
Pernahkah kamu memperhatikan ibumu memasak air ? Jika air sudah mendidih dan dibiarkan dalam selang waktu tertentu, maka air akan berkurang dan lama kelamaan akan habis. Kemanakah air itu ? Air itu menguap menjadi gas.
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya adalah air menjadi es ketika didalam kulkas dan coran besi yang dimasukkan ke dalam cetakan menjadi keras. Zat dapat mengalami perubahan wujud karena energi.
Perubahan wujud padat menjadi cair disebut melebur atau meleleh, contohnya adalah es mencair dan mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.
Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya adalah air menjadi uap dan spiritus menjadi gas. Perubahan dari gas menjadi cair disebut mengembun, contohnya adalah embun di pagi hari.
Perubahan gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya penguapan kapur barus.
|
| |
Susunan Partikel |
Susunan partikel zat padat, cair dan gas memiliki susunan yang berbeda satu dengan yang lain.
Zat padat memiliki parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, gaya tarik-menarik yang kuat, dan gerak partikel hanya berupa getaran.
Zat cair memiliki jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan,gaya tarik menarik antar partikel lemah, gerakan partikel lebih lincah dan partikel dapat berpindah tempat.
Gas memiliki jarak partikel yang berubah ubah, hampir tidak ada gaya tarik-menarik, dan gerakan partikel sangat bebas.
|
| |
Zat Padat |
Pertikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut :
1. |
Parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, jika artikel zat padat menempati posisi yang teratur maka disebut kristal, dan Jika partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur, maka disebut amorf.
|
2. | Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat, dan |
3. | Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya. |
|
Posisi partikel yang relatif tetap menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan volume tetap. Gerakan partikel yang hanya bergetar menyebabkan zat padat tidak dapat mengalir. Contoh zat padat diantaranya adalah batu, kayu,gelas, dan sebagainya.
|
|
| |
Zat Cair |
Partikel-partikel zat cair memiliki sifat sebagai berikut :
1. | Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan. |
2. | Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat. |
3. | Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat. |
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Contoh zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.
|
| |
Zat Gas |
Partikel-partikel zat gas memiliki sifat sebagai berikut :
1. | Memiliki jarak partikel yang berubah ubah. |
2. | Hampir tidak ada gaya tarik-menarik. |
3. | Gerakan partikel sangat bebas dibandingkan zat padat dan cair. |
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Contoh zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.
|
| |
Kohesi |
Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu benda karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel .
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis. Gaya kohesi antar partikel zat padat memiliki kekuatan paling besar, kemudian zat cair dan gas. Contoh kohesi adalah ikatan partikel-partikel zat untuk tetap menyatu membentuk suatu benda. Gaya kohesi yang besar menyebabkan zat padat sulit di potong atau dipatahkan. Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung berkumpul dengan zat sejenis.
|
| |
Adhesi |
Jika kamu memasukkan air ke dalam gelas yang kering, kemudian air tersebut di tumpahkan kembali, gelas menjadi basah, sebagian air menempel pada dinding gelas karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel.
Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis tersebut dinamakan Adhesi. Gaya tarik adhesi menyebabkan partikel cenderung meninggalkan zat sejenis, sebagai contoh adalah ketika tinta dituliskan pada sebuah kertas .
|
| |
Miniskus Cekung |
Peristiwa permukaan zat cair yang melengkung disebut meniskus.
Meniskus cekung adalah permukaan zat cair yang bentuk cekung sebagai contoh air dituangkan kedalam tabung reaksi yang tidak berminyak. Gaya adhesi antar partikel air dengan partikel tabung reaksi lebih besar daripada gaya kohesi antar partikel air . Partikel air yang bersentuhan dengan dinding lebih tertarik ke dinding , oleh karena itu posisi permukaan air di dinding tabung lebih tinggi dari pada posisi permukaan air di tengah tabung. Sifat zat cair pada meniskus cekung adalah membasahi dinding kaca dan naiknya permukaan zat cair pada pipa kapiler.
|
| |
Miniskus Cembung |
Meniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung. Contohnya adalah permukaan air didalam tabung reaksi yang telah diolesi minyak. Gaya kohesi antar partikel air lebih besar dari pada gaya adhesi antara partikel air dengan partikel minyak, akibatnya partikel air cenderung menjauhi dinding tabung reaksi, oleh karena itu, permukaan air di dinding lebih rendah daripada permukaan air di tengah tabung reaksi. Meniskus cembung juga dapat ditunjukkan dengan memasukkan raksa kedalam tabung reaksi. Meniskus cembung mempunyai sifat tidak membasahi dinding dan turunnya permukaan raksa pada pipa kapiler .
|
| |
Tegangan Permukaan |
Permukaan air teregang akibat adanya gaya tarik tarik antar molekul air di permukaan. Dengan kata lain terdapat gaya kohesi pada molekul-molekul air di permukaan.Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan zat air. Air yang berada dalam keadaan ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Tegangan permukaan dapat diamati pada wadah yang diisi larutan hingga penuh.
Pernahkah kamu melihat nyamuk melayang-layang di atas permukaan air ? Tegangan permukaan airlah yang membuat nyamuk dapat melayang.
|
| |
Kapilaritas |
Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler.Peristiwa kapilaritas terjadi jika jika rongga (diameter) pipa sangat kecil . Contoh efek kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu kompor, air menyebar dikertas penghisap dan naiknya air dari akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan. DISADUR DARI http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/SMP/view&id=74&uniq=all
SIMULASI LATIHAN TES |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar